NOVA.id - Peranan perempuan sebagai ibu dan istri sampai sekarang tak pernah berubah.
Bahkan sejak dulu, kita pun tak jarang jadi penopang ekonomi keluarga—paling tidak
melengkapi.
Lantas, bagaimana dengan peranan perempuan zaman now?
Alih-alih lebih mudah, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Melakukan pekerjaan rumah tangga, mungkin masih sama.
Namun, mengasuh anak meskipun tujuan sama—agar dia tumbuh kembang baik maksimal —tentu sekarang lebih kompleks tantangannya.
Baca juga: Sensasi Lembut dan Segar New Cheese Cake Bikin Nagih, Yuk Ikuti Resepnya
Contoh mudahnya adalah ketika kita kecil sudah adakah internet, masifnya sosmed, dan bertaburannya fast food?
Peranan suami sebagai pencari nafkah keluarga, juga masih sama.
Tapi, dulu bagi seorang ayah yang juga bukan pejabat—bukan juga pengusaha—sukses menafkahi keluarga hingga akhir.
Kini, kenapa ya si kecil baru satu—si suami juga sudah jadi manajer—kita seolah masih punya waktu lebih untuk ngantor pula?
Dan kita pun dengan setengah lantang berkata, ”Ini bukan melulu soal ekonomi, gak
cuma lantaran duit belanja kurang!”
Tak salah juga, toh demi namanya “aktualisasi diri”, juga mengamalkan ilmu demi “kesejahteraan banyak orang”, banyak dari kita berperan juga sebagai karyawan, bahkan pengusaha.
Baca juga:Ini Potret Tower di Arab Saudi yang Akan Jadi Pencakar Langit Tertinggi di Dunia
Jika sudah begini, disadari atau tidak, multitasking seolah menjadi keharusan bagi banyak perempuan.
Padahal, multitasking kerap disebut tidak “sehat”.
Apalagi multitasking pun dikaitkan dengan kegiatan perempuan bermedsos.
Sebuah penelitian dari perusahaan digital comScore menemukan bahwa persentasi wanita dalam menggunakan media sosial lebih tinggi daripada pria, yaitu 76% pada wanita dan 70% pada pria.
Lalu, berapa jumlah waktu yang dihabiskan seseorang perempuan untuk bermedia sosial?
Tak perlu cari tahu hasil penelitian, temukan saja jawabannya pada diri kita sendiri.
Termasuk, kita pun tahu— lantaran kecanduan medsos—bukan hanya mengganggu konsentrasi bekerja, tapi juga istirahat kita.
Tapi, kan, bermedsos bagian dari multitasking juga, kilah sebagian kita?
Baca juga: Hadir di Royal Ascot Bersama Sang Suami, Penampilan Meghan Markle Mirip dengan Kate Middleton
Tentu tidak, karena tanpa aktif bermedsos pun, beban otak kita sesungguhnya sudah berat begitu kita multitasking.
Sehingga begitu kita mudah stres, cepat lelah, merasa tidak bahagia, kesepian, bahkan depresi—jangan-jangan lantaran efek dari multitasking?
Mungkin saja begitu lantaran otak manusia memang tidak dirancang untuk melakukan
seabrek hal sekaligus.
Jadi, kalau satu saat Wonder Woman menang berantem sama Superman, bukan berarti karena dia lebih hebat.
Melainkan, karena Superman hanya bisa fokus pada kecantikan kita.(*)
(Hilman/Aaleyah Bhaskoro)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR