Feses Mengandung Darah, Salah Satu Gejala Kanker Kolorektal

By nova.id, Minggu, 23 November 2014 | 15:37 WIB
Feses Mengandung Darah Salah Satu Gejala Kanker Kolorektal (nova.id)

TabloidNova.com - Tahukah Anda ternyata kanker kolorektal berdasarkan data WHO menempati posisi ketiga setelah kanker paru dan kanker payudara sebagai penyakit paling mematikan? Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, di mana kanker kolorektal atau kanker usus besar ada di urutan ketiga.

Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dari sel-sel di usus besar dan rektum. Menurut Prof. Dr. dr. Arry Harryanto, Sp.PD-KHOM, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi-onkologi medik dari FKUI-RSCM, biasanya kanker ini terjadi pada orang berusia lebih dari 50 tahun karena daya tahan tubuhnya mulai berkurang.

"Faktor penyebabnya karena kelainan genetik, riwayat keluarga. Sebanyak 20 persen penderita memiliki riwayat keluarga dengan insiden kanker yang sama, polip, dan penderita diabetes tipe 2," jelas Dr. Arry, saat bincang-bincang "Regorafenib, Harapan Baru Bagi Pengidap Kanker Kolorektal Stadium Lanjut Melalui Pengobatan Oral" yang digelar Bayer Indonesia di Hotel MidPlaza InterContinental, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker ini adalah obesitas, merokok, dan pola makan yang buruk. "Terutama (kebiasaan) makan daging merah meningkatkan risiko 3 kali lipat pada laki-laki. Selain itu minum-minuman keras juga ikut berkontribusi," tambahnya.

Gejala yang muncul akibat penyakit ini antara lain kelelahan, anemia, palpitasi (detak jantung tidak teratur), selera makan dan berat badan turun, warna kulit memudar, dan terjadi penyumbatan darah. "Terlihat juga adanya perubahan pola buang air besar, nyeri pada abdomen, dan ditemukannya darah di feses," urai Dr. Arry.

Rasio kesintasan (survival rate) dari kanker kolorektal sangat tergantung dari tingkatan stadium kanker setelah terdiagnosa. "Jika sudah terdiagnosa sejak stadium awal, tingkat harapan hidup penderita cukup menggembirakan. Bahkan 6% penderita yang terdiagnosa di stadium 4 bisa bertahan hingga 5 tahun."

Untuk mengetahui apakah Anda mengidap penyakit ini, Anda perlu memeriksakan secara rutin tinja Anda paling tidak setahun sekali. Jika tinja mengandung darah, berarti ada kemungkinan Anda terkena kanker kolorektal.

Ditambahkan oleh Prof. Dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KHOM, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi-onkologi medik dari FKUI-RSCM, kanker kolorektal juga akan terdeteksi lewat pemeriksaan fisik seperti gizi dan anemia, tonjolan pada abdomen, kelenjar limfe yang membesar, pembesaran hati, dan pemeriksaan vagina. Lakukan juga pemeriksaan lain seperti biopsi, colok dubur, dan tes feses.

"Sedangkan pemeriksaan laboratorium mulai dari pemeriksaan liver enzym, pemeriksaan CEA (antigen), dan CBC (complete blood account)," papar Prof Abdul, sambil menyebut bahwa pemeriksaan CT Scans, X-Rays, dan MRI, juga bisa dilakukan.

Noverita K. Waldan