"Saya bingung. Kenapa, ya, Amir bisa memukul temannya? Padahal, kalau di rumah dia anak baik dan penurut, lo," keluh seorang ibu. Anda tentu sering mendengar kasus serupa, yaitu saat orangtua kaget melihat perilaku anaknya di luar rumah yang jauh berbeda dengan saat ia di rumah.
Pada kasus lain, bisa jadi Si Anak justru sangat aktif dan pemberani saat berada di rumah, sementara saat di lingkungan luar, malah jadi pemalu dan penakut. Benarkah anak yang demikian termasuk jago kandang?
Menurut Agustina, M.Psi, psikolog dari Universitas Tarumanegara, istilah jago kandang hanyalah sebuah jargon. Bila ditelisik secara ilmiah, istilah itu justru tak dikenal. "Jago kandang adalah gambaran untuk anak-anak yang mampu menampilkan keinginan atau perilaku baik saat di rumah. Namun, di luar rumah cenderung tidak bisa mengekspresikan dirinya."
Contohnya, ia melanjutkan, seorang anak berani melawan saat berada di rumah, tapi di luar rumah justru sering mengalah pada lingkungannya. Sebaliknya, ada juga yang di rumah bisa mengekspresikan keinginannya, tapi di luar rumah malah tidak bisa.
Jadi, istilah jago kandang tak selalu menandakan ia berperilaku positif di rumah dan negatif di luar rumah. "Bisa juga sebaliknya, perilaku di rumah negatif, sementara di luar rumah malah positif," papar ibu satu anak ini.
Menilik peristiwa yang dialami Amir, perubahan sikap saat ia berada di dalam dan luar rumah mungkin saja dilatarbelakangi alasan untuk memutuskan apa yang menurutnya benar. "Mungkin, ia kesal pada temannya tapi tidak tahu cara yang tepat untuk mengekspresikannya. Akhirnya, ia mencari pemecahan sendiri. Meski memang, pemecahan itu belum tentu tepat bagi dirinya."
Faktor PenyebabTina menyebutkan dua hal yang bisa menjadi penyebab sikap jago kandang pada anak.
1. Faktor InternalFaktor dari dalam diri ini muncul dari temperamen alias bawaan. Berdasarkan ilmu psikologi, ada anak yang mudah beradaptasi (easy child), agak pelan beradaptasi (slow to warm up), dan sulit beradaptasi (difficult).
"Anak yang mudah beradaptasi tidak akan mengalami kendala saat berada di rumah maupun di luar rumah. Sementara anak yang cenderung slow to warm up, akan butuh waktu untuk beradaptasi di luar. Di lingkungan yang baru, anak tipe ini butuh pemanasan satu atau dua hari untuk penyesuaian diri."
Namun, lanjut perempuan yang akrab dipanggil Tina ini, ada juga anak yang sulit beradaptasi karena di rumah kondisinya sudah nyaman. "Saat berada di luar rumah, ia akan sulit menyesuaikan diri. Nah, biasanya anak-anak seperti ini yang disebut jago kandang. Di rumah sudah terampil bersosialiasi, tapi di luar sulit sehingga ia jadi anak pendiam karena tidak nyaman."
2. Faktor EksternalFaktor ini berkaitan dengan pola asuh yang dilakukan orangtua terhadap anak. "Ada orangtua otoriter yang membuat anak jadi pendiam dan penurut selama berada di rumah. Tapi, begitu di luar, anak itu jadi merasa bebas karena tak lagi ada yang mendikte. Akibatnya, anak malah sulit dikendalikan."