“Ini luar biasa. Walau baru pertama kali digelar, tetapi antusias masyarakat tinggi. Mereka datang meramaikan dan menampilkan tenun-tenun yang luar biasa kayanya hasil warisan leluhur. Karyanya bervariasi dari 22 kabupaten,” tutur Julie di sela-sela festival.
Julie menjelaskan, bukan hanya kain tenun yang bervariasi, tetapi melalui kegiatan itu, masyarakat NTT ingin menunjukkan kepada publik nasional dan internasional bahwa masyarakat NTT bersatu, baik etnis, agama, dan sebagainya.
Hal itu sesuai tema yang diusung yakni Sarung Tenun Ikat NTT Identitas Budaya, Pemersatu Bangsa.
Baca Juga : Ibunda Faisal Nasimuddin Konglomerat Malaysia Restui Luna Maya, Segera Nikah?
Kegiatan itu digelar Dekranasda NTT bersama Pemprov NTT.
“Ini NTT, ini kita untuk NTT. Kita tunjukkan ke nasional dan internasional, bahwa NTT bersatu menampilkan seluruh kekayaan budanyanya. Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung. Kegiatan ini kami gelar memang tanpa budget, tanpa biaya, tetapi kita bisa melaksanakan seperti ini, sebuah perkara yang sangat besar,” tuturnya.
Ia menambahkan, Dekranasda NTT akan terus menggelar kegiatan itu secara rutin tiap tahunnya, tentunya dengan dukungan dari Pemprov NTT, terutama atas dorongan Gubernur NTT Victor Laiskodat.
Baca Juga : Ibunda Meninggal Dunia, Mikha Tambayong Batal Tampil di Java Jazz Festival 2019
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR