"Saya enggak ngerti sama sekali. Apa sih ini, buat apa. Tahunya kan pake PC aja zaman dulu. Saya enggak ngerti sama sekali. Sampai butuh waktu 3 tahun untuk adaptasi,” kisahnya.
Walau begitu, lulusan Universitas Trisakti ini selalu memegang keyakinan yang selama ini ia terapkan di kehidupannya dan diaplikasikan pada kedua putrinya.
Keyakinan itu adalah terus belajar, jangan merasa cukup, jangan sombong, dan tidak pernah malu untuk bertanya.
“Saya selalu bilang ke anak-anak saya ‘Kamu tuh harus belajar. Jangan merasa diri kamu udah cukup. Tetap harus belajar, walaupun menurut kamu sama, pasti ada hal yang lain yang bisa dipelajari’. Semangat itu juga yang sampai sekarang masih saya terapkan,” kata Vina.
Baca Juga: Kisah Dr. Louise, Perempuan Inspiratif NOVA Terjun Langsung untuk Kurangi Stunting di Indonesia
Pernah Merasa Tertekan
Bicara soal perempuan dan kemerdekaan, Vina bersyukur bisa mendapatkannya dalam bentuk derasnya dukungan dari keluarga.
Khususnya dari sang suami.
Karena memang dari awal mereka berdua sudah berkomitmen untuk saling memberikan dukungan satu sama lain dan membicarakan segala sesuatu sebelum membina rumah tangga bersama.
“Mendapatkan blessing dari suami untuk kita terus bekerja juga something karena enggak semua orang bisa dapat.
"Waktu saya ngobrol (dengan perempuan lain -red.) juga enggak semua begitu. Ada yang enggak boleh, menahan dan segala macam,” jelas Vina.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR