Zaman pun berganti, istilah pemuda pada masa orde baru mulai terkikis, tergantikan dengan julukan remaja.
Remaja tidak memiliki kriteria pembeda sebagaimana pada masa revolusi.
Satu-satunya kriteria pembeda hanya usia.
Puncak pendangkalan makna pemuda terjadi pada pertengahan tahun 90an ketika julukan ‘ABG’ atau Anak Baru Gede mengemuka.
Lantas, kini pada era digital, anak muda dilabel sebagai ‘kids jaman now’ yang diasosiasikan dengan berbagai aksi lucu yang kerap viral di media sosial.
Tak sebatas stereotype, para pemuda-pemudi kini juga harus berjuang menghadapi arus pasar global yang disebut-sebut memasuki era 4.0.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR