“Tiap kali bayi menangis dianggap kelaparan. Begitu bayi menangis tapi ASI sudah habis, dianggapnya bayi masih lapar sehingga diberi makanan/minuman lain,” sesal Rita.
Kendala lain, ibu sering tidak memiliki praktik menyusui yang baik, sehingga puting menjadi luka.
Sebagian ibu tidak memahami tahapan pengeluaran ASI.
Baca Juga: Miliki Perut Langsing Bukan Sekadar Impian, Yuk Berhenti Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini
Alhasil bayi hanya mendapat karbohidrat dan protein dari ASI tapi tidak mendapat lemak. Belum lagi, suami dan anggota keluarga lain tidak ikut terlibat dalam mengurus bayi sehingga ibu kecapekan sendiri.
Di usia 7-11 bulan, bayi mulai mendapat MPASI (makanan pendamping ASI).
“Sering kali ibu hanya berpatokan pada gigi bayi, bukan usianya. Ketika bayi belum punya gigi, MPASI yang diberikan hanya air saja, dan begitu giginya sudah tumbuh, diberi makanan padat,” tutur Rita.
Baca Juga: Macam-Macam Makanan yang Bisa Bikin Tubuh Kita Menjadi Wangi dan Bau, Cek yuk!
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR