Misalnya di 6 wilayah (Pasaman Barat, Garut, Hulu Sungai Utara, Majene, Seram Barat, dan Alor), Tanoto Foundation bekerja sama dengan Alive&Thrive untuk melakukan studi, lalu membuat semacam prototipe untuk melakukan perubahan perilaku di area-area tersebut.
“Misalnya di Hulu sungai Utara, daerah yang sangat kaya akan ikan. Namun anak-anak di sana tidak banyak makan ikan; ikan lebih banyak dijual keluar. Setelah diteliti, ikan biasanya hanya dibakar atau digoreng. Maka salah satu rekomendasinya, membuat resep masakan ikan sehingga anak-anak tidak bosan makan ikan,” papar Widodo.
Kerjasama dengan SMERU di Kutai Kartanegara dan Pandeglang melakukan semacam nutrition mapping.
Baca Juga: Perusahaan Farmasi Asal Korea Ini Mulai Kembangkan Perawatan Covid-19 dengan Stem Cell di Indonesia
Dengan cara ini, angka stunting bisa diketahui sampai tingkat kecamatan.
Akan terlihat daerah mana yang paling tinggi stunting, sehingga bisa dilakukan intervensi yang tepat sasaran. Adapun Program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) akan diimplementasikan di Pandeglang dan Kutai Kartanegara.
Dalam menjalankan program terkait pengentasan stunting, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Yayasan Smeru dan Yayasan Cipta, untuk bekerja sama dengan perangkat pemerintahan.
Baca Juga: Peneliti Mengklaim Ikan Gabus sebagai Obat Virus Corona, Ini Manfaat Lain yang Jarang Diketahui!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR