Lalu, apa yang Anda rasakan ketika Malaysia mengklaim batik?
Pertama, marah. Yang lebih bikin marah, kain batik kita yang mahal mereka print persis seperti motifnya, lalu dijual dengan harga yang sangat murah. Mereka kok, seenaknya. Namun, setelah saya pikir lebih lanjut, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, selain SDM mereka terbatas, keluwesan batik Indonesia tidak bisa ditandingi mereka. Nilai seni Indonesia jauh lebih tinggi daripada Malaysia.
Malaysia memang punya batik, tapi tidak seindah batik Indonesia. Batik Malaysia itu sangat sederhana, seperti lukisan bunga. Motif mawar atau kembang sepatu dengan daun besar-besar yang dilukis tangan saja sudah mereka sebut batik. Untuk menggambar lebih detail, mereka tidak bisa.
Pemerintah kita kecolongan. Pemerintah tidak berpikir bahwa warisan budaya itu harus ada administrasinya. Harusnya pemerintah sebagai regulator memikirkan secara detail, mungkin malah harusnya ada kementerian khusus untuk mengurusi warisan budaya. Jadi, bukan sekadar memperkenalkan budaya, melainkan juga mematenkannya.
KOMENTAR