Apa yang pertama kali Anda jual?
Lurik. Alhamdulillah, dari awalnya hanya tujuh potong yang saya jual, sekarang jadi sebanyak ini. Dulu, orangtua teman-teman saya ternyata suka batik saya, dan selalu minta dibawakan lagi, bahkan mereka kulakan pada saya. Kalau libur semesteran, saya selalu ke Jakarta bawa batik sekoper untuk dijual. Di sana, saya menumpang di rumah pacar yang sekarang jadi suami, R. Andiona Boedisoejoto.
Waktu itu, saya juga kerap diajak ibu pacar saya, ikut pertemuan kelompok arisan di Bank Indonesia. Bahkan beliau pergi bowling pun, saya ikut sambil membawa batik. Saat itu, peminat batik masih para kalangan mapan dan hanya dipakai acara tertentu. Sampai sekarang, ibu-ibu pensiunan BI itu tetap jadi pelanggan setia saya.
KOMENTAR