TabloidNova.com - Saat ditemui usai konfrensi pers di kawasan Tulodong Bawah, Jakarat Sealatan, Selasa (15/7) sore, ibunda AK, bocah berusia 6 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) terlihat lega.
Bagiamana tidak, sebagian beban yang selama ini dipikul T dan suaminya, M, sedikit terangkat setelah Polda Metro Jaya menetapkan dua tersagka guru JIS, Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong yang juga sudah ditahan saat ini.
Penahanan dua tersangka kasus JIS tersebut dinilai T sudah benar, mengingat sejak awal putranya sudah membeberkan fakta dan pengalamannya yang mengindikasikan ada oknum guru JIS yang terlibat, tak hanya sekedar enam tersangka petugas cleaning service yang juga sudah ditahan terlebih dahulu.
"Pada dasarnya sebetulnya dari awal anak saya sudah cerita, 'Security tell The Boss, The Boss do the bad thing'. Boss-nya udah ketangkap. Jadi saya terus terang lega dan berterimakasih pada pemerintah Indonesia," ujar T dengan mata berbinar-binar.
T pun mengaku, ia justru baru mengenal sosok Neil dan Ferdinant dari layar televisi setelah keduanya diperiksa kepolisian. "Saya bangga jadi warga negara Indonesia. Pemerintahan kita patut diacungi jempol karena berani menahan warganya sendiri, juga warga negara orang lain."
T juga menambahkan, "Perkara diisukan bahwa saya mengarang, perlu Anda ketahui, saya tidak tahu NB dan FT. Saya tidak pernah kenal seumur hidup saya. Saya tahu dari televisi. Siapa yang membawa? Ya, pengacaranya sendiri. Kalau saya ngarang, ngapain saya ngarang anak saya diperkosa sama orang yang tidak saya kenal?"
Di kesempatan yang sama pun, M, suami T, mengungkapkan kekesalannya akan segelintir kabar yang sempat menyebutkan bahwa dirinya bukanlah ayah kandung dari AK dan suami dari T.
"Ini (T) istri saya, itu (AK) anak saya. Saya tidak tahu darimana orang bisa bilang begitu. Tapi itu bikin saya kecewa. Soalnya orang bilang saya tidak sering muncul di media. Dari awal saya sudah muncul tapi tidak terlalu sering juga. Karena saya kerja juga. Saya harus kerja untuk keluarga saya, kami harus makan dan harus hidup juga."
Yetta Angelina
KOMENTAR