TabloidNova.com - Senin (21/4) lalu dalam konferensi persnya, Jakarta International School mengaku masih fokus membantu dan berkoordinasi dengan pihak terkait demi menguak kasus kekerasan seksual terhadap salah satu siswa TK-nya, AK (5).
Selain itu, sekolah bertaraf internasional yang berdiri sejak 1951 ini juga melakukan investigasi internal yang melibatkan kedutaan besar Australia, Amerika Serikat, dan Inggris. Kepala Sekolah JIS, Timothy Carr, mengatakan pihaknya sudah tak lagi mempekerjakan dua tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap AK, dan tiga petugas kebersihan lainnya.
Dalam kesempatan itu Carr juga mengakui jika pihaknya sudah menambah CCTV, dan mengubah layout kamar mandi. Dengan langkah itu, Carr berharap JIS akan lebih aman dari sebelumnya.
Di tempat berbeda, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, berharap kasus ini dapat dijadikan pelajaran semua pihak. Terutama agar lebih berhati-hati lagi dalam menerima pegawai.
"Tidak seperti korban kekerasan, pelaku kekerasan ini justru susah diketahui hanya dari fisiknya saja," ungkapnya Senin (21/4) siang lalu.
"Ke depannya harus lebih selektif lagi memilih karyawan, apakah mereka memiliki orientasi seksual dan emosi menyimpang atau tidak. Jangan hanya melihat dari fisiknya saja. Orang kan, selalu membayangkan penculik itu tampangnya seram dan menakutkan. Padahal penjahat bisa kelimis, rapi, dan bersih. Untuk itu, langkah yang tepat adalah dilakukan uji psikologis secara berkala, misalnya per tiga bulan," imbuhnya.
Edwin Yusman
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR