TabloidNova.com - Menyusul kasus kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta International School, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menghimbau kepada setiap orangtua agar meningkatkan pengawasan terhadap anaknya.
Pasalnya, korban kekerasan biasanya takut untuk menceritakan apa yang mereka alami kepada orangtua ataupun orang terdekatnya. "Korban biasanya di bawah ancaman. Mereka juga takut berbicara karena akan kembali diintimidasi, dimarahi, atau disalahkan," tutur Arist.
Dengan perhatian dan pengawasan yang baik, para orangtua dapat menangkap sinyal-sinyal yang diberikan anak jika mereka jadi korban kekerasan, di antaranya:
1. Nilai akademis turun.
2. Anak yang tidak pernah diantar ke sekolah, minta diantar sekolah.
3. Kerap bermimpi buruk.
4. Sering ketakutan tanpa sebab.
5. Memberikan tanda-tanda bahwa dia takut terhadap orang lain.
6. Tanda-tanda lain yang tidak biasa tiba-tiba muncul.
Bila menemukan anak menjadi korban kekerasan, Arist menyarankan agar menggali informasi sebanyak-banyaknya terhadap apa yang terjadi.
"Tanya mereka secara baik-baik. Ini butuh kesabaran bagi orangtua untuk mendengarnya, bukan malah marah atau mengintimidasi. Dengan diketahui lebih cepat, korban juga dapat ditangani lebih cepat. Bila masih ragu, silakan datang ke Komnas PA. Kami siap membantu," tukas Arist.
Edwin Yusman
KOMENTAR