NOVA.id- Saat kulit mulai terlihat keriput dan terdapat garis-garis halus, tentu kita akan merasa panik.
Ini tandanya kulit telah mengalami penuaan dini.
Penuaan dini bukan hanya terlihat dari kulit yang keriput dan garis halus.
Namun juga mulai terlihat kusam dan kering.
(Baca juga: Diadopsi Sejak Bayi, Setelah Dewasa Anak Ini Mencari Ibu Kandungnya, Kisahnya Bikin Pilu)
Penuaan pada kulit memang tidak bisa dicegah.
Tetapi hal ini bisa kita perlambat dengan mengasup makanan dengan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Dikatakan Rozalyn Anderson dari Universy of Winconsin-Madison membatasi asupan kalori bisa menunda tanda-tanda penuaan, melansir Kompas.com.
"Salah satu hal yang terkadang dilewatkan orang adalah fakta menakjubkan bahwa penuaan dapat diubah. Penelitian pembatasan asupan kalori membuktikan hal ini,” ujar Anderson.
(Baca juga: Dua Pria Tampan Hadir di Sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta, Inilah Pemeran Pengganti Aliando?)
Penelitian terbaru menunjukkan jika kita mengasup kalori 25 persen lebih sedikit dalam satu hari maka bisa menjadi kunci untuk tetap terlihat awet muda.
Untuk perempuan, makanan yang diperlukan itu setara dengan mengurangi 500 kalori per hari.
Maksudnya tetap memenuhi asupan total 1.500 kalori daripada yang direkomendasikan yakni 2.000.
Namun bagi pria, dalam sehari hanya mengasup 1.875 kalori bukan 2.500 kalori yang disarankan.
(Baca juga: Sakit Tenggorokan Memang Tak Nyaman, Coba deh Redakan dengan Makanan Ini)
Sedangkan diet puasa, seperti diet 5:2 dimana seseorang selama 2 hari dalam seminggu membatasi kalori harian ini memicu ragam tanggapan dari para ahli.
Banyak pendapat yang mengatakan jika puasa bukanlah solusi jangka panjang.
Ini karena berat badan akan kembali bertambah ketika terhenti.
Meski begitu, Anderson mengatakan percobaan klinis pertama yang melihat efektivitas puasa pada seseorang membuktikan jika metode tersebut bisa menangkal tanda penuaan.
(Baca juga: Perempuan Ini Cium Kaesang Pangarep di Hari Ulang Tahunnya, Lihat Ekspresi Kaesang yang Bikin Warganet Gemas)
Sekitar 80 tahun lalu, ide ini muncul pertama kali dalam penelitian terhadap hewan pengerat.
Namun beberapa dekade terakhir, karena perkembangan teknologi, ilmuwan membuat lompatan besar dalam mengindetifikasi penyebab penuaan.
Para ilmuwan ini mengidentifikasi proses di dalam sel tubuh yang berkontribusi pada naiknya risiko berbagai penyakit terkait dengan penuaan.
Bila selama ini pembatasan kalori dipercaya bisa mencegah penuaan pada hewan, saat ini banyak temuan yang mempercaya hal itu juga bisa berfungsi pada manusia.
(Baca juga: Viral! Aksi Pencurian Massal yang Dilakukan Geng Motor Terekam CCTV, Begini Kronologisnya)
"Hebatnya, pembatasan kalori terbukti efektif dalam menunda penuaan pada banyak spesies dan hasilnya pada manusia terlihat sama menjanjikannya.”
Anderson pun mengeksplorasi masalah ini dalam terbitan terbaru di Journal of Gerontology.
Ini merupakan sebuah studi klinis pertama bahkan sudah dilakukan pada manusia untuk mengetahui efek dari pembatasan kalori.
Di tiga lokasi di Amerika Serikat, Para ilmuwan mengatakan bukan puasa saja yang dapat ditoleransi pada manusia namun juga pembatasan kalori.
(Baca juga: Miris, Bayi Malang Ini Ditemukan Petugas Kebersihan di Tempat Sampah Toilet Gereja, Begini Kondisinya)
Mereka yang membatasi kalori-mengasup kalori 25 persen lebih sedikit dalam sehari- melihat peningkatan usia bilogis mereka sebesar 0,11 tahun.
Perbandingannya mereka yang mengasup kalori secara normal sesuai pedoman pola makan, usia biologisnya rata-rata 0,71 tahun.
(Baca juga: Sambut Natal 2017, Istri Ahok Lakukan Hal Ini Bersama Ahok, Bikin Terharu!)
Dikatakan juga oleh para ahli jika studi pertama ini telah membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana diet puasa dapat mencegah penuaan.
"Pada akhirnya, apa yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah bahwa apa yang Anda makan memengaruhi bagaimana penuaan dan tidak semuanya adalah kabar buruk.” (*)
(Kompas.com / Kahfi Dirga Cahya)
KOMENTAR