"Nah, enzim dalam tubuh yang bertugas untuk mengeluarkan energi dari sel lemak tidak dapat terstimulasi dengan cara yang biasa."
"Dengan demikian, para penderita kelebihan berat badan akan menghadapi kondisi di mana lemak sulit terbuang. Sebab pada dasarnya, lemak itu menjadi tak terkontrol dan 'hidup sendiri' di dalam tubuh." papar Lustig.
Lustig meyakini, temuan ini memberikan secercah harapan, dan semacam titik terang bagi mereka yang masih berjuang membuang lemak di tubuh.
(Baca juga: Ibu-Ibu Wajib Tahu, Ternyata Makanan Bisa Bertahan Selama Ini di Dalam Kulkas Apabila Listrik Mati)
"Sekian lama orang menyebut, kita tak bisa mengurangi berat badan karena malas, atau rakus, atau tak mau mencoba."
"Dengan temuan ini dapat diketahui bahwa memang sangat sulit bagi mereka yang sudah telanjur kelebihan berat badan dan membiarkan lemak tumbuh di luar kendali, untuk kembali ke kondisi normal," sebut Lustig.
Tentu saja kelebihan berat badan dan bahkan obesitas, bukanlah hal yang tak bisa diatasi.
(Baca juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Inilah 5 Makanan Rendah Kalori agar Tubuh Sehat dan Bugar)
Namun hasil penelitian di Exeter menunjukkan 95 persen pelaku diet yang sempat "sukses", kembali mengalami kenaikan berat badan, entah sebagian atau ke kondisi semua.
Seringkali, hal ini terjadi karena mereka kembali ke kebiasaan makan yang lama.
Tapi, bisakah kerusakan sel lemak seperti dalam penelitian ini yang disalahkan?
(Baca juga: Rp 800 Ribu Bikin Anisa Bahar Tak Akui Juwita Sebagai Anak?)
Mengintip Isi Buku "Cabai Kering pada Khazanah Masakan Melayu", Ada Resep Sambal Bilis hingga Otak-otak
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR