BAB dan BAK Tidak Teratur

By nova.id, Senin, 15 Februari 2010 | 17:05 WIB
BAB dan BAK Tidak Teratur (nova.id)

Bu Novia, Okta termasuk cepat bisa mengikuti toilet learning yang Ibu latihkan. Bila dilihat dari kondisi Okta, maka terjadi kemunduran dalam hal melakukan BAK dan BAB yang seharusnya. Akan tetapi ditinjau dari usianya masih wajar kalau anak seusia Okta masih BAK dan BAB tidak pada tempatnya. Kriteria anak digolongkan masih mengompol berlaku setelah usia 5 tahun, terjadi setidaknya 2x seminggu selama 3 bulan berturut-turut. Anak dianggap gagal BAB di tempatnya kalau usia anak lebih dari 4 tahun, paling tidak terjadi sekali sebulan, dan sudah berlangsung selama 3 bulan berturut-turut yang bukan disebabkan anak mengalami gangguan kesehatan.

Mengapa Okta sekarang tidak lagi mau melakukan kebiasaan untuk BAK dan BAB seperti yang sudah Ibu ajarkan? Kemungkinan besar, dia sedang membangkang tidak mau mengikuti apa yang diminta oleh orangtua. Bisa jadi ini merupakan reaksi protes sebab dia harus memakai pospak (popok sekali pakai) yang sudah tidak dia sukai. Saya kutip pernyataan Ibu, "Beberapa bulan terakhir, Okta tidak mau lagi pakai popok sekali pakai. Bahkan kalau pergi jauh. Jadi kami harus rajin mengajak ke kamar mandi".

Bulan April yang lalu, Ibu membujuknya untuk memakai popok sekali pakai berbentuk celana dan dijelaskan kenapa dia harus memakai popok itu. Selama perjalanan pulang pergi (sekitar 12 jam), dia tidak banyak membasahi popoknya. Berarti dia bisa menahan BAK dan BAB, mungkin juga dia merasa risih kalau harus mengotori popoknya. Selain itu Ibu tidak menaruh kepercayaan akan kemampuannya untuk mengendalikan mengompol dan BAB di celana.

Sekalipun Ibu menganggap Okta mudah diberikan pengertian, belum tentu dia mengerti betul dan menerima dengan sepenuh hati. Bisa saja dia terpaksa menerima aturan main yang ditawarkan. Sebagai seorang anak dia sulit untuk menyatakan apa yang sebenarnya dia inginkan. Mengingat usianya belum genap 2 tahun, Ibu mempunyai kesempatan mengajaknya BAK dan BAB di tempatnya. Benar sekali cara Ibu untuk melatih Okta tidak dengan sikap yang kasar. Akan tetapi coba perhatikan apakah Ibu terlalu sering mengajaknya ke kamar mandi untuk BAK? Sehingga akhirnya dia merasa terganggu karena sedang asyik melakukan aktivitasnya? Coba perhatikan setiap berapa jam dia akan BAK. Mengenai BAB, dia tidak mau duduk di kloset, bisa dicoba menggunakan pot dan mengajaknya sambil bercerita atau memainkan mainannya. Tujuannya agar perhatian anak dialihkan dari menolak duduk di pot sebab ada suatu kegiatan yang dia sukai. Terakhir, jangan sampai Ibu (Ayah) menunjukkan reaksi waswas ketika dia tidak mau diajak duduk di pot/kloset, sebab bisa saja hal ini yang menjadi tujuan dia, membuat orangtua/pengasuhnya cemas.