Nah, itu semua hanya bisa dilakukan apabila si orang tua tunggal telah menyiapkan dirinya.
Yang pertama tentulah kemandirian, khususnya dalam hal keuangan.
Pada wanita yang menjadi orang tua tunggal karena bercerai, ini lebih mudah dilakukan.
Minimal, sebelum bercerai, ia sudah punya gambaran akan dibawa ke mana perkawinannya.
Jadi, tutur Jeanette, "Meski belum yakin bakal bercerai, tapi jika ia tahu suaminya nyeleweng terus, maka tentu perlu antisipasi. Ia ingin cerai tapi ia tak bekerja, maka segeralah usahakan untuk mencari pekerjaan."
tuBaca Juga : Peraih Golden Globe Ini Dedikasikan Pialanya Bagi Para Orangtua Tunggal
Sehingga, kala perceraian terjadi, si ibu sudah punya "pegangan" meski tetap harus dimulai dari nol lagi sebelum penghasilannya mencukupi.
HADAPI KENYATAAN
Hal lain yang harus disiapkan ialah soal mental.
Khususnya bagi wanita yang menjadi orang tua tunggal akibat perceraian.
Sebab, terang Jeanette, wanita ini biasanya akan merasa gagal: kenapa ia sampai bercerai.
"Bahkan, sebelum bercerai pun, ia sudah merasa gagal. Misalnya, kenapa suaminya, kok, menyeleweng. Ia akan merasa dirinya tak berharga. Apalagi jika akhirnya ia benar-benar bercerai," papar dosen yang juga mengajar pada Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Jakarta ini.
KOMENTAR