Baca Juga : Pacaran dengan Duda, Kenapa Tidak ?
"Susahnya, paman atau kakek, kan, biasanya tidak tinggal serumah. Sementara si anak harus belajar identifikasi dari sang ayah juga," kata Jeanette.
Tapi, toh, masalah ini tetap biasa disiasati.
"Masih ada faktor lain yang bisa membantu anak menyesuaikan diri, yakni lingkungan," ujar Jeanette.
Misalnya, dari ayah teman si anak. "Dari situ ia bisa melihat tokoh ayah baik itu seperti apa. Buktinya, banyak anak yang berkembang baik, meski keluarganya atau sang ayah bukan sosok yang baik," terangnya.
Karena itu, Jeanette berpendapat, figur ayah pengganti bisa tak diperlukan asal si orang tua tunggal merasa mampu mendidik anaknya sendiri.
Antara lain, dengan memberi kesempatan pada anak untuk belajar dari lingkungannya.
SI KECIL LEBIH BAHAGIA
Jeanette melihat, tak ada jeleknya menjadi orang tua tunggal.
Kendatipun hal itu diakibatkan oleh perceraian.
"Memang, kebanyakan pasangan takut bercerai, salah satunya karena memikirkan faktor perkembangan anak. Kebanyakan mereka selalu mengatakan, 'Seandainya saya tak punya anak, barangkali saya sudah bercerai,'" tutur konsultan di Lembaga Psikologi Terapan UI ini.
Baca Juga : Bagaimana Caranya jaga anak usai perceraian? Yuk ikuti tips ini
KOMENTAR