Retensi air merupakan sebuah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam tubuh.
Beberapa orang mengaku kesulitan untuk menurunkan berat tubuhnya meski sudah menjalankan sejumlah program diet. Lalu, mereka berpikir jika ada sesuatu yang keliru dalam tubuhnya, salah satunya kelebihan cairan. Memang benar retensi air bisa mengganggu program penurunan berat badan. Tapi kelebihan berat badan juga bisa terjadi karena akumulasi lemak atau retensi air.
(Baca juga: Ingin Berat Badan Turun Dengan Mudah? Yuk, Coba Minum Jus Ini Sebelum Sarapan!) Berikut 8 fakta soal masalah berat badan dan retansi air menurut penjabaran Boldsky.com: Fakta 1: Waspada jka berat badan naik di atas 250 gram/hari.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu apakah berat badan anda karena penumpukan cairan atau lemak.
Coba timbang berat badan Anda selama 2 hari berturut-turut. Jika berat badan Anda naik di atas 250 gram/hari, maka bisa jadi masalah berat badan Anda karena penumpukan cairan. Fakta 2: Tubuh manusia pada dasarnya tidak bisa kehilangan jumlah lemak secara drastis, apalagi dalam hitungan hari.
Jika Anda dapat menurunkan bobot tubuh dalam waktu yang terbilang cepat, Anda patut curiga mencurigai diri sebagai salah satu yang mengalami retensi air. Fakta 3: Retensi air terjadi jika sel tubuh mengikat cairan dalam jumlah banyak.
Itu sebabnya kelebihan cairan dalam tubuh bisa menyebabkan bobot badan Anda meningkat.
(Baca juga: Tak Cuma Kelelahan, Prilly Latuconsina Juga Sakit Karena Suka Diet) Fakta 4: Kurangi asupan sodium.
Baaimana cara mengurangi bobot air dalam tubuh? Pertama, kurangi asupan sodium, lalu konsumsi lebih banyak air.
Perlu diingat, sodium dapat mengikat cairan.
(Baca juga: Waspada, Produk Bersodium Tinggi) Fakta 5: Kurangi asupan karbohidrat dan asupan garam.
Konsumsi karbohidrat membuat tubuh menahan air, karena untuk setiap gram kebutuhan karbohidrat butuh sekitar 3 gram air untuk mengolahnya.