Kebohongan ini, kata Darmanto, adalah bagian dari suro sembodo,tanggung jawab, keharusan untuk menyelamatkan anak-anak dan muka istri. "Berbohong strategis model ini malah bisa memperkuat perkawinan." Dalam falsafah Jawa, lanjutnya, ada istilah jogo projo,mikul dhuwur mendhem jero. "Jadi, ada 'kekurangan' yang harus ditutupi supaya praja di dalam harga diri dan rumah tangga tetap terjaga. Nah, jalan tengah yang diambil, ya, berbohong."
KOMENTAR