TabloidNova.com - Kasus kekerasan seksual yang menimpa AK (5), murid Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), masih terus didalami pihak Polda Metro Jaya. Kamis (24/4), "Ada lima karyawan outsourcing yang hari ini menjalani tes di RS Polri. Pasalnya, dalam pemeriksaan kemarin tidak bisa diperiksa semua," tukas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Seputar informasi korban baru yang ada di JIS sementara ini masih diduga terkait tindak kekerasan seksual.
"Tadi ada komunikasi singkat antara KPAI dan LPSK dengan tersangka, dan didalami karena adanya informasi korban baru. Mereka mendalami laporan orangtua yang bersekolah di sekolah tersebut secara silent dan persuasif," ungkap Rikwanto.
Saat datang ke Polda Metro Jaya, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) difasilitasi Polda Metro Jaya untuk bertemu dengan dua tersangka. Yang jelas, "Saat ini secara resmi belum ada laporan ke Polda Metro Jaya mengenai korban baru, hanya ke LPSK dan KPAI. Namun demikian kita tetap bekerjasama. Apabila sudah jelas segera laporkan ke kita, atau kita ke sana untuk mempercepat prosesnya," papar Rikwanto.
Rikwanto mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan investigasi yang dilakukan pihak lain termasuk LPSK dan KPAI. Untuk itu Polda Metro Jaya memberi ruang kepada pihak lain untuk melakukan pendalaman atau investigasi, "Kami beri waktu. Tapi jangan lama-lama," terangnya.
Sementara penyidik masih menunggu laporan terduga korban kekerasan seksual lain selain AK, "Rekonstruksi akan dilakukan minggu depan, termasuk pemeriksaan terhadap kepala sekolah JIS. Sejauh ini sudah diperiksa beberapa saksi, di antaranya dua guru yakni Murphy selaku wali kelas, dan Luciana Christina sebagai asisten guru."
Edwin Yusman
KOMENTAR